Globalisasi merupakan menyempitan batas-batas regional suatu Negara. Hal tersebut ditandai oleh semakin berkembangnya teknologi. yang dipicu oleh kemajuan di bidang teknologi komunikasi. Pengaruh globalisasi terlihat pada aspek ekonomi, politik, social dan budaya. Selengkapnya dapat di unduh.
1
Pantai Semeti
Pantai Semeti
“Piramida Lombok Tengah”
“Piramida Lombok Tengah”
Keindahan Pulau Lombok sudah diakui sebagai salah satu pulau terbaik dengan panorama alamnya. Pantai maupun air terjun dengan kealamian dan keunikannya masing-masing menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Berbicara tentang pantai, maka Lombok tengah menjadi surganya pantai di pulau Lombok ini.
Salah satu pantai yang mulai banyak diperbincangkan yaitu Pantai Semeti. Pantai yang berlokasi di lombok tengah NTB, tepatnya di desa Selong Belanak dan satu jalur dengan Pantai Mawun dan bersebelahan dengan Pantai Mawi.
Pantai semeti merupakan pantai pasir putih sama seperti pantai-pantai yang berjejer di Lombok Tengah. Namun keunikan dari pantai ini, yaitu bebatuan karang yang tersusun seperti piramida. Birunya air laut, deburan ombak, dan tebing-tebing nan hijau yang cukup tinggi menjadi komposisi yang eksotis di pandang mata. Terlebih bagi Anda yang hoby photography, maupun untuk narsis selfie-selfie an.
Pantai semeti yang dulunya menjadi secret beach karena memang lokasinya tidak mudah dijangkau sehingga membutuhkan jiwa petualang untuk bisa menikmati keindahan Pantai Semeti. Jalan setapak bertanah dan dikelilingi persawahan menjadi sedikit tantangan ke pantai ini. Lokasi yang jauh dari pemukiman warga, namun di lokasi parkir terdapat satu warung dan beberapa gazebo untuk beristirahat.
Sungguh besar kuasa Tuhan, menciptakan alam ini dengan segala keindahannya. Jagalah keasrian alam ini, paling tidak dengan menjaga kebersihannya.
Berikut, beberapa potret Pantai Semeti.
Salah satu pantai yang mulai banyak diperbincangkan yaitu Pantai Semeti. Pantai yang berlokasi di lombok tengah NTB, tepatnya di desa Selong Belanak dan satu jalur dengan Pantai Mawun dan bersebelahan dengan Pantai Mawi.
Pantai semeti merupakan pantai pasir putih sama seperti pantai-pantai yang berjejer di Lombok Tengah. Namun keunikan dari pantai ini, yaitu bebatuan karang yang tersusun seperti piramida. Birunya air laut, deburan ombak, dan tebing-tebing nan hijau yang cukup tinggi menjadi komposisi yang eksotis di pandang mata. Terlebih bagi Anda yang hoby photography, maupun untuk narsis selfie-selfie an.
Pantai semeti yang dulunya menjadi secret beach karena memang lokasinya tidak mudah dijangkau sehingga membutuhkan jiwa petualang untuk bisa menikmati keindahan Pantai Semeti. Jalan setapak bertanah dan dikelilingi persawahan menjadi sedikit tantangan ke pantai ini. Lokasi yang jauh dari pemukiman warga, namun di lokasi parkir terdapat satu warung dan beberapa gazebo untuk beristirahat.
Sungguh besar kuasa Tuhan, menciptakan alam ini dengan segala keindahannya. Jagalah keasrian alam ini, paling tidak dengan menjaga kebersihannya.
Berikut, beberapa potret Pantai Semeti.
Air Terjun Sekeper
PESONA HUTAN SANTONG
Berkunjung ke air terjun tiu teja, rasanya kurang lengkap jika para traveler tidak mencoba petualangan yang lebih menantang lagi, yaitu air terjun sekeper. Berada di satu lokasi dengan air terjun tiu teja, yaitu Hutan Santong Kecamatan Kayangan Lombok Utara NTB.
Hutan santong, merupakan salah satu jalur pendakian ke gunung rinjani namun belum mendapat izin resmi dari dinas pariwisata. Melalui jalur ini, terdapat sekitar tujuh air terjun di tengah lebatnya hutan santong. Tapi, ulasan kali ini mengenai air terjun sekeper yang banyak diperbincangkan sebagai air terjun tertinggi di Lombok dengan ketinggian sekitar 100 meter.
Menuju air terjun Sekeper, membutuhkan tenaga yang extra karena waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar tiga jam waktu normal, jika terlalu banyak istirahatnya bisa jadi waktunya mencapai empat jam berjalan kaki. Jalur yang dilalui memang cukup sulit, karena kita melintasi lebatnya hutan. Belum lagi terdapat banyak persimpangan, jika salah ambil jalur ya alamat pasti nyasar kan……jadi sangat direkomendasikan untuk menggunakan jasa guide yang disediakan pihak pengelola air terjun. Tapi jika anda berjiwa petualang, bisa di coba petunjuk berikut.
Tempat parkir air terjun Tiu Teja sekaligus menjadi titik awal keberangkatan menuju air terjun Sekeper. Sudah siap??? Ayo kita lanjutkan petualangan dengan hiking. Dari tempat parkir, hanya perlu berjalan kaki sekitar sepuluh menit sampai tiba dipersimpangan pertama, kemudian bisa ambil jalur yang ke kanan.
Dari persimpangan tersebut, hanya perlu mengikuti jalan setapak yang berujung pada sungai dan terdapat satu jembatan kayu yang sudah rusak. Dari sini maka kita dapat menikmati dinginnya air sungai, jangan lupa isi botol jika anda kekurangan air. Ini adalah titik aman pertama.
Setelah puas bermain air, perjalanan dilanjutkan dengan melintasi jalan setapak dengan pemandangan alam kebun kopi dan kakao. Bahkan terdapat beberapa gazebo atau pondok kayu sebagai tempat beristirahat warga yang pergi ke kebun bahkan ke hutan. Dari lokasi ini jiwa petualang Anda akan di uji, karena track yang dilalui lumayan nanjak, jadi silahkan bisa atur nafasnya sendiri. Terdapat beberapa persimpangan, tapi abaikan saja karena tujuan kita adalah air terjun Sekeper. Yang perlu di ketahui adalah dari beberapa persimpangan, akan ada persimpangan yang membentuk seperti huruf “y” terbalik, jangan ambil jalan yang ke kiri.
Titik aman berikutnya adalah di saaat anda menemukan pohon beringin yang sangat besar, bahkan itu menjadi gerbang untuk masuk ke hutannya. Besarnya pohon beringin ini di tandai dengan satu batang yang terbagi menjadi dua, yang membentuk seperti sebuah gerbang sehingga warga memberikan nama pohon beringin tersebut (Bunut Ngengkang dalam bahasa sasak). Welcome to the jungle.
Perjalanan masih lama, karena Anda harus melintasi lebatnya hutan Santong. Terlihat sepanjang perjalanan pohon-pohon besar yang siap di tebang oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, bahkan ada yang sudah ditebang namun belum bisa dibawa. Dari sekian banyak pohon yang akan ditebang secara liar, hanya pohon beringin (Bunut Ngengkang) yang tidak berani ditebang karena masih terkait dengan hal-hal mistik.
Dari titik lokasi ini, kita akan menjumpai beberapa persimpangan. Yang perlu di ketahui adalah jika Anda menemukan persimpangan seperti huruf “y” maka ambil jalur yang ke kiri dan terus ikuti jalan setapaknya.
Lokasi air terjun akan semakin dekat saat anda menjumpai jalan yang sudah mentok kemudian ambil jalur yang ke kiri, kira-kira seperti “L” terbalik. Dari titik aman ketiga ini anda perlu berhati-hati dalam melangkah, karena jalan tanah yang dilalui gembur dan hampir longsor terlebih jika musim hujan.
Perjalanan semakin dekat menuju lokasi air terjun Sekeper. Tantangan berikutnya adalah menuruni anak tangga yang terbuat dari kayu, dan turunan yang lumayan curam, jadi jangan lupa berpegangan pada akar yang dijadikan tali pengaman oleh pihak pengelola air terjun.
Kerasnya deburan air terjun, terdengar dari lokasi ini yang berarti tiba sudah Anda di lokasi air terjun Sekeper. Sungguh besar karya Tuhan pencipta alam semesta.
Fasilitas yang ada di lokasi ini hanya alam.
TIPS:
- Mantapkan niat dan tujuan ke lokasi ini
- Jangan mengatakan hal-hal yang tidak pantas, seperti jauh sekali, sepertinya belum di izinkan kita kesini atau sebagainya.
- Siapkan mental dan fisik.
- Jangan lupa bawa bekal
Story: Diantara Mistik dan Panorama hutan Santong
Air Terjun Tiu Teja
Twin Waterfall Lombok
Hoby berpetualang? Coba yang satu ini, air terjun tiu teja. Julukan air terjun ini sendiri adalah air terjun kembar, karena terdapat dua air terjun yang meluncur secara berdampingan. Inilah yang menjadi keunikannya, tidak seperti air terjun pada umumnya yang hanya memiliki satu air yang meluncur ke bawah.
Air Terjun Tiu Teja sendiri memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter, dengan lebar sekitar 10 meter. Air terjun Tiu Teja letaknya berada di tengah hutan Santong yang masih asri, dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekelilingnya dan juga masih dihuni oleh satwa liar yakni monyet dan lutung hitam yang hidup dengan bebas di habitatnya.
Air terjun Tiu Teja berjarak kurang lebih sekitar 130 Km, atau sekitar 3,5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Lokasi air terjun ini termasuk mudah untuk di temukan, karena sudah terdapat pengelolaan dari pemuda desa setempat. Adapun rutenya Selong-Masbagik-Terara-Mataram-Senggigi-Kayangan Lombok Utara-Desa Santong.
Jika para traveler pergi ke lokasi air terjun menggunakan roda dua, maka langsung bisa sampai di depan pintu gerbang air terjun. Namun jika pergi menggunakan mobil, maka hanya bisa sampai di pintu gerbang air terjun saja dan dapat melanjutkan perjalanan ke lokasi air terjun dengan menggunakan ojek atau bisa berjalan kaki. Jalur yang dilewati setelah pintu gerbang masih melintasi kebun dan juga hutan yang lebat.
Setiba di pintu gerbang air terjun, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menuruni anak tangga yang cukup curam. Lelah, itu pasti. Tapi akan terbayar saat melihat keindahan alam melalui air terjun kembar tiu teja.
Air terjun ini, biasa ramai dikunjungi pada hari libur. Jadi, jika anda ingin mencoba menikmati suasana yang berbeda, hindari berkunjung di hari libur. Terlebih jika anda hoby photography.
Fasilitas yang ada di lokasi ini yaitu warung, toilet dan gazebo.
Hoby berpetualang, coba yang lebih menantang yaitu Air Terjun Sekeper.
Labuhan Haji
“Potret Sejarah dan Wisata”
Labuhan Haji memiliki nilai sejarah, dikarnakan pada era pendudukan Belanda dan Jepang, masyarakat Lombok memanfaatkan pelabuhan ini sebagai tempat awal berangkat menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah, Arab Saudi. Alat transportasinya pada masa itu belum secanggih sekarang, dan masih dominan melalui perairan laut menggunakan kapal layar. Butuh waktu berbulan-bulan untuk tiba di Tanah Suci Mekkah.
Disamping penggunaannya sebagai pelabuhan untuk pergi berhaji, tempat ini berfungsi pula sebagai pintu masuk para pedagang keturunan Cina ke wilayah Lombok. Usaha mereka tergolong sukses dan banyak di antara mereka memutuskan untuk menetap. Hal ini bisa dilihat dari sebagian bangunan dan perumahan tua yang ada disekitarnya terlihat memiliki arsitektur khas budaya Cina. Beberapa lokasi kuburan untuk warga keturunan Cina juga dapat ditemukan seperti terlihat pada daerah Penede Gandor, sekira 500 meter dari pelabuhan.
Labuhan Haji terletak pada 08º 40’ LS dan 116º 34’ BT, dengan jarak sekitar 7 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Timur di Selong. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Barat: Kecamatan Selong, Lombok Timur
• Sebelah Utara: Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur
• Sebelah Selatan: Kecamatan Keruak, Lombok Timur
• Sebelah Timur: Selat Alas
Seiring perkembangan zaman, Labuhan Haji bertransformasi menjadi tempat berwisata. Ini terlihat dari pembangunan dermaga dan jalan di pinggir pantai di sisi utara dan selatan. Dermaga Labuhan Haji didirikan pada masa Pemerintahan Bupati Ali Bin Dahlan. Hingga saat ini pengerjaannya belum rampung dan belum difungsikan sebagaimana mestinya. Sembari menunggu selesai pembangunannya, areal dermaga dipergunakan masyarakat setempat sebagai tempat mencari ikan dengan perahu bermotor. Untuk bisa masuk ke Dermaga Labuhan Haji, kita hanya perlu membayar retribusi sebesar Dua Ribu Rupiah. Pemandangan laut lepas, aktivitas para nelayan bahkan orang-orang yang hoby memancing di pinggir dermaga menjadi view dermaga ini.
Momen Sunrise menjadi daya tarik untuk berwisata ke Labuhan Haji. Terdapat warung-warung sepanjang jalan pinggir pantai ini yang menawarkan aneka makanan dan minuman sembari menikmati pesona alam matahari terbit. Banyaknya perahu-perahu bermotor yang terparkir di pinggir pantai menambah suasana sunrise lebih hidup.
Di akhir pekan, Labuhan Haji ramai oleh pengunjung yang ingin menghabiskan waktu untuk bersantai. Ada yang bersama keluarga, teman dan kerabat atau bahkan hanya untuk mancing. Banana boat dan gazebo hanya sebagian dari fasilitas yang tersedia di tempat ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)