Pesona Air Terjun Kaki Gunung Rinjani
Postingan sebelumnya mengulas tentang air terjun Mangku Sakti. Jika Anda penikmat air terjun, Umar Maya dan Madu menjadi pilihan berikutnya dari pesona alam kaki gunung Rinjani. Air terjun ini termasuk destinasi baru pada tahun 2015.
Kedua air terjun yang terletak di dusun Birak desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Lokasinya tidak begitu sulit untuk ditemukan, karena akses jalan yang sudah sangat baik. Jarak tempuhnya memakan waktu sekitar 90 menit Sembilan puluh menit dengan rute yang bisa ditempuh adalah Selong - Masbagik - Aikmel - Swela - Sembalun Bumbung - Sembalun Lawang - Desa Sajang – Desa Bilok Petung.
Mati satu tumbuh seribu adalah ungkapan untuk air terjun Madu dan Umar Maya. Pesona air terjun Madu dan Umar Maya menjadi pengganti air terjun Mayung Putek yang sudah beralih fungsi menjadi PLTA di Desa Sembalun. Satu jalur dengan eks. Air terjun Mayung Putek, menjadi faktor begitu mudahnya menemukan lokasi air terjun Madu dan Umar Maya. Fasilitas yang dapat ditemukan adalah area parkir yang cukup luas bahkan bisa menampung Bis. Selain itu, terdapat warung yng menyediakan aneka kudapan jika Anda lupa membawa bekal. Hanya dengan Rp. 5.000,- sebagai tiket masuk, kita sudah dapat menikmati dua pesona alam air terjun di kaki gunung Rinjani.
Perjalanan dari area parkiran selama 15-20 menit, kita akan disuguhkan dengan pemandangan kokoq putek. Karekteristik sungai yang, dipenuhi dengan bebatuan yang licin dan besar. Namun, batu-batuan yang dipenuhi lumut hanya menjadi tantangan kecil untuk menambah nilai-nilai petualangan Anda.
Kedua air terjun yang berada di kaki gunung rinjani ini, menawarkan pemandangan alam yang hijau dan sejuk. Kealamian alam yang sangat indah menjadi hal yang sangat disayangkan jika Anda belum ke lokasi ini. Kandungan belerang dan tanaman lumut menambah eksotisnya pemandangan alam air terjun Madu dan Umar Maya.
Selain itu, kolam alami kehijauan yang terbentuk dari air terjun ini sungguh menyegarkan mata terlebih jika Anda mencoba untuk mandi. Selain pesona alamnya, nama air terjun Madu dan Umar Maya sendiri banyak dikaitkan dengan cerita penokohan seorang pemuda dan pewayangan di desa sembalun. Jadi, tidak salah jika Anda menargetkan lokasi ini sebagai tempat liburan.
Mati satu tumbuh seribu adalah ungkapan untuk air terjun Madu dan Umar Maya. Pesona air terjun Madu dan Umar Maya menjadi pengganti air terjun Mayung Putek yang sudah beralih fungsi menjadi PLTA di Desa Sembalun. Satu jalur dengan eks. Air terjun Mayung Putek, menjadi faktor begitu mudahnya menemukan lokasi air terjun Madu dan Umar Maya. Fasilitas yang dapat ditemukan adalah area parkir yang cukup luas bahkan bisa menampung Bis. Selain itu, terdapat warung yng menyediakan aneka kudapan jika Anda lupa membawa bekal. Hanya dengan Rp. 5.000,- sebagai tiket masuk, kita sudah dapat menikmati dua pesona alam air terjun di kaki gunung Rinjani.
Perjalanan dari area parkiran selama 15-20 menit, kita akan disuguhkan dengan pemandangan kokoq putek. Karekteristik sungai yang, dipenuhi dengan bebatuan yang licin dan besar. Namun, batu-batuan yang dipenuhi lumut hanya menjadi tantangan kecil untuk menambah nilai-nilai petualangan Anda.
Kedua air terjun yang berada di kaki gunung rinjani ini, menawarkan pemandangan alam yang hijau dan sejuk. Kealamian alam yang sangat indah menjadi hal yang sangat disayangkan jika Anda belum ke lokasi ini. Kandungan belerang dan tanaman lumut menambah eksotisnya pemandangan alam air terjun Madu dan Umar Maya.
Selain itu, kolam alami kehijauan yang terbentuk dari air terjun ini sungguh menyegarkan mata terlebih jika Anda mencoba untuk mandi. Selain pesona alamnya, nama air terjun Madu dan Umar Maya sendiri banyak dikaitkan dengan cerita penokohan seorang pemuda dan pewayangan di desa sembalun. Jadi, tidak salah jika Anda menargetkan lokasi ini sebagai tempat liburan.
0 komentar:
Post a Comment