Labuhan Haji

“Potret Sejarah dan Wisata”

Labuhan Haji memiliki nilai sejarah, dikarnakan pada era pendudukan Belanda dan Jepang, masyarakat Lombok memanfaatkan pelabuhan ini sebagai tempat awal berangkat menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah, Arab Saudi. Alat transportasinya pada masa itu belum secanggih sekarang, dan masih dominan melalui perairan laut menggunakan kapal layar. Butuh waktu berbulan-bulan untuk tiba di Tanah Suci Mekkah.
Disamping penggunaannya sebagai pelabuhan untuk pergi berhaji, tempat ini berfungsi pula sebagai pintu masuk para pedagang keturunan Cina ke wilayah Lombok. Usaha mereka tergolong sukses dan banyak di antara mereka memutuskan untuk menetap. Hal ini bisa dilihat dari sebagian bangunan dan perumahan tua yang ada disekitarnya terlihat memiliki arsitektur khas budaya Cina. Beberapa lokasi kuburan untuk warga keturunan Cina juga dapat ditemukan seperti terlihat pada daerah Penede Gandor, sekira 500 meter dari pelabuhan.

Labuhan Haji terletak pada 08º 40’ LS dan 116º 34’ BT, dengan jarak sekitar 7 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Timur di Selong. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
•    Sebelah Barat: Kecamatan Selong, Lombok Timur
•    Sebelah Utara: Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur
•    Sebelah Selatan: Kecamatan Keruak, Lombok Timur
•    Sebelah Timur: Selat Alas
 
Seiring perkembangan zaman, Labuhan Haji bertransformasi menjadi tempat berwisata. Ini terlihat dari pembangunan dermaga dan jalan di pinggir pantai di sisi utara dan selatan. Dermaga Labuhan Haji didirikan pada masa Pemerintahan Bupati Ali Bin Dahlan. Hingga saat ini pengerjaannya belum rampung dan belum difungsikan sebagaimana mestinya. Sembari menunggu selesai pembangunannya, areal dermaga dipergunakan masyarakat setempat sebagai tempat mencari ikan dengan perahu bermotor. Untuk bisa masuk ke Dermaga Labuhan Haji, kita hanya perlu membayar retribusi sebesar Dua Ribu Rupiah. Pemandangan laut lepas, aktivitas para nelayan bahkan orang-orang yang hoby memancing di pinggir dermaga menjadi view dermaga ini.
 
Momen Sunrise menjadi daya tarik untuk berwisata ke Labuhan Haji. Terdapat warung-warung sepanjang jalan pinggir pantai ini yang menawarkan aneka makanan dan minuman sembari menikmati pesona alam matahari terbit. Banyaknya perahu-perahu bermotor yang terparkir di pinggir pantai menambah suasana sunrise lebih hidup.

Di akhir pekan, Labuhan Haji ramai oleh pengunjung yang ingin menghabiskan waktu untuk bersantai. Ada yang bersama keluarga, teman dan kerabat atau bahkan hanya untuk mancing. Banana boat dan gazebo hanya sebagian dari fasilitas yang tersedia di tempat ini.

0 komentar:

Post a Comment

Back to Top