Air Terjun Tiu Teja

Twin Waterfall Lombok

Hoby berpetualang? Coba yang satu ini, air terjun tiu teja. Julukan air terjun ini sendiri adalah air terjun kembar, karena terdapat dua air terjun yang meluncur secara berdampingan. Inilah yang menjadi keunikannya, tidak seperti air terjun pada umumnya yang hanya memiliki satu air yang meluncur ke bawah.
Air Terjun Tiu Teja sendiri memiliki ketinggian kurang lebih sekitar 50  meter, dengan lebar sekitar 10 meter. Air terjun Tiu Teja letaknya berada di tengah hutan Santong yang masih asri, dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekelilingnya dan juga masih dihuni oleh satwa liar yakni monyet dan lutung hitam yang hidup dengan bebas di habitatnya.


Air terjun Tiu Teja berjarak kurang lebih sekitar 130 Km, atau sekitar 3,5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Lokasi air terjun ini termasuk mudah untuk di temukan, karena sudah terdapat pengelolaan dari pemuda desa setempat. Adapun rutenya Selong-Masbagik-Terara-Mataram-Senggigi-Kayangan Lombok Utara-Desa Santong.


Jika para traveler pergi ke lokasi air terjun menggunakan roda dua, maka langsung bisa sampai di depan pintu gerbang air terjun. Namun  jika pergi menggunakan mobil, maka hanya bisa sampai di pintu gerbang air terjun saja dan dapat melanjutkan perjalanan ke lokasi air terjun dengan menggunakan ojek atau bisa berjalan kaki. Jalur yang dilewati setelah pintu gerbang masih melintasi kebun dan juga hutan yang lebat.
Setiba di pintu gerbang air terjun, hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menuruni anak tangga yang cukup curam. Lelah, itu pasti. Tapi akan terbayar saat melihat keindahan alam melalui air terjun kembar tiu teja. 

Air terjun ini, biasa ramai dikunjungi pada hari libur. Jadi, jika anda ingin mencoba menikmati suasana yang berbeda, hindari berkunjung di hari libur. Terlebih jika anda hoby photography.

Fasilitas yang ada di lokasi ini yaitu warung, toilet dan gazebo.

Hoby berpetualang, coba yang lebih menantang yaitu Air Terjun Sekeper.
0

Labuhan Haji

“Potret Sejarah dan Wisata”

Labuhan Haji memiliki nilai sejarah, dikarnakan pada era pendudukan Belanda dan Jepang, masyarakat Lombok memanfaatkan pelabuhan ini sebagai tempat awal berangkat menunaikan Ibadah Haji ke Mekkah, Arab Saudi. Alat transportasinya pada masa itu belum secanggih sekarang, dan masih dominan melalui perairan laut menggunakan kapal layar. Butuh waktu berbulan-bulan untuk tiba di Tanah Suci Mekkah.
Disamping penggunaannya sebagai pelabuhan untuk pergi berhaji, tempat ini berfungsi pula sebagai pintu masuk para pedagang keturunan Cina ke wilayah Lombok. Usaha mereka tergolong sukses dan banyak di antara mereka memutuskan untuk menetap. Hal ini bisa dilihat dari sebagian bangunan dan perumahan tua yang ada disekitarnya terlihat memiliki arsitektur khas budaya Cina. Beberapa lokasi kuburan untuk warga keturunan Cina juga dapat ditemukan seperti terlihat pada daerah Penede Gandor, sekira 500 meter dari pelabuhan.

Labuhan Haji terletak pada 08º 40’ LS dan 116º 34’ BT, dengan jarak sekitar 7 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Timur di Selong. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
•    Sebelah Barat: Kecamatan Selong, Lombok Timur
•    Sebelah Utara: Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur
•    Sebelah Selatan: Kecamatan Keruak, Lombok Timur
•    Sebelah Timur: Selat Alas
 
Seiring perkembangan zaman, Labuhan Haji bertransformasi menjadi tempat berwisata. Ini terlihat dari pembangunan dermaga dan jalan di pinggir pantai di sisi utara dan selatan. Dermaga Labuhan Haji didirikan pada masa Pemerintahan Bupati Ali Bin Dahlan. Hingga saat ini pengerjaannya belum rampung dan belum difungsikan sebagaimana mestinya. Sembari menunggu selesai pembangunannya, areal dermaga dipergunakan masyarakat setempat sebagai tempat mencari ikan dengan perahu bermotor. Untuk bisa masuk ke Dermaga Labuhan Haji, kita hanya perlu membayar retribusi sebesar Dua Ribu Rupiah. Pemandangan laut lepas, aktivitas para nelayan bahkan orang-orang yang hoby memancing di pinggir dermaga menjadi view dermaga ini.
 
Momen Sunrise menjadi daya tarik untuk berwisata ke Labuhan Haji. Terdapat warung-warung sepanjang jalan pinggir pantai ini yang menawarkan aneka makanan dan minuman sembari menikmati pesona alam matahari terbit. Banyaknya perahu-perahu bermotor yang terparkir di pinggir pantai menambah suasana sunrise lebih hidup.

Di akhir pekan, Labuhan Haji ramai oleh pengunjung yang ingin menghabiskan waktu untuk bersantai. Ada yang bersama keluarga, teman dan kerabat atau bahkan hanya untuk mancing. Banana boat dan gazebo hanya sebagian dari fasilitas yang tersedia di tempat ini.

0

SADE

KEARIFAN LOKAL
“WARNA-WARNI KEHIDUPAN DESA SADE”


Bangsa Indonesia kaya akan warisan budaya yang menjadi salah satu kebanggaan bangsa dan masyarakat. Salah satu dari warisan budaya yakni keragaman kain dan tenunan tradisional yang tersebar di pulau-pulau negeri tercinta ini. Melalui kain tradisional tersebut dapat kita lihat kekayaan warisan budaya yang tidak saja terlihat dari teknik, aneka ragam corak serta jenis kain yang dibuat. Akan tetapi,  dapat juga dikenal berbagai fungsi dan arti kain dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang mencerminkan adat istiadat, kebudayaan, dan kebiasaan budaya (cultural habit), yang bermuara pada jati diri masyarakat Indonesia (Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya NTB, 1992 : 332).
Simboliknya tersebut dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang bersangkutan sejak dikenalnya kain tenun tradisional, baik dalam hubungan secara vertikal maupun horisontal, dan selalu dikaitkan dengan pelaksanaan konsep sosio-religi, seperti busana adat, upacara inisasi, alat tukar menukar, hadiah dan lain-lainnya.
Salah satu kelompok masyarakat  yang mewariskan budaya tenun di Indonesia khususnya di pulau Lombok yang disebut suku sasak. Suku sasak memiliki populasi kurang-lebih 90% dari keseluruhan penduduk Lombok. Kelompok-kelompok lain, seperti Bali, Sumbawa, Jawa, Arab, dan Cina, merupakan kelompok pendatang. Hingga saat ini di Lombok yang terkenal suku Sasaknya terdapat berbagai macam budaya daerah, yang merupakan aset daerah yang perlu dilestarikan sebagai peninggalan nenek moyang. Kebudayaan Sasak bukan hanya milik Lombok, melainkan sudah termasuk ke dalam kebudayaan Indonesia (Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya NTB, 1992:332).
Dusun Sade terletak di pinggr jalan raya menuju pantai Kute Lombok. Dusun Sade bisa dikatakan sebagai sisa-sisa kebudayaan Sasak lama yang mencoba bertahan sejak zaman Kerajaan Penjanggik di Praya Kabupaten Lombok Tengah, sebagai salah satu desa tradisional, Dusun Sade memang sengaja diberdayakan dan didorong oleh pemerintah setempat untuk terus menjaga warisan tradisi leluhur mereka salah satunya hasil tenun (Nur Alam MN, 2013).
Pelaku utama kerajinan ini adalah para wanita, mereka tekun menenun dengan menggunakan alat sederhana dan tradisional sehingga menghasilkan kain yang indah. Bahan-bahan membuat kain tenun biasanya didapat di lingkungan sekitar dan kemudian diracik sendiri tanpa campuran dari hasil industry melalui proses yang lumayan lama sehingga menghasilkan sebuah kain tenun ikat yang menarik (Nur Alam MN, 2013).
Mayoritas perempuan dewasa penduduk Sade, sangat piawai menenun dengan menggunakan alat tenun tradisional. Sebab sejak umur 10 tahun, mereka diajari cara menenun. Ada suatu filosofi atau tradisi yang dianut di suku Sasak, perempuan Sasak jika belum piawai menenun, maka perempuan tersebut secara adat, belum boleh di nikahkan. Karena dianggap belum baligh, atau dewasa.
Tenun asal Dusun Sade pada umumnya sangat menarik, baik secara warna maupun produknya, akan tetapi keunikan kain tenun Dusun Sade dengan kain tenun lainnya di daerah Lombok sangat berbeda karna bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan kain tenun berasal dari alam tidak ada campuran bahan kimia seperti benang yang mereka gunakan berasal dari kapas, yang kemudian mereka pintal sendiri dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Sedangkan dalam segi warna, kain tenun Dusun Sade terkenal tidak akan pudar walaupun sering dicuci (Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1991).
Tenun Dusun Sade dengan ragam hiasnya memiliki arti simbolik tersendiri di masing-masing ragam hias sesuai kepercayaan penduduk setempat,yang melibatkan sebuah harapan bagi pembuat dan pemakainya (Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, 1991).
Dapat kita lihat bahwa Dusun Sade memiliki ciri khas dalam kain tenunnya baik dari bahan yang digunakan yaitu bersumber dari alam, serta memiliki makna dimasing-masing ragam hias tenunnya. Namun disayangkan tidak sepenuhnya masyarakat Dusun Sade yang mengetahui secara rinci tentang kain tenun Dusun Sade tersebut, karena mereka kebanyakan hanya mengikuti dari orang tua mereka saja tanpa tau makna dari tiap-tiap ragam hias serta perkembangannya dan proses pembuatan yang lebih rincinyapun mereka tidak sepenuhnya mengetahui, mereka hanya mengetahui inti-inti dari proses pembuatan yang mereka lakukan saja.
Kehidupan yang jauh berbeda dari lingkungan sekitar, dimana sekitar 150 kepala keluarga mencoba terus mempertahankan kearifan local di pulau Lombok ini. Sehingga tidak jarang masyarakat menyebut Dusun Sade sebagai wisata budaya dan selalu menjadi pilihan para wisatawan.


Sumber:
e-Journal : TINJAUAN TENTANG TENUN TRADISIONAL DUSUN SADE DESA RAMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidkan Kesejahteraan Keluarga
(Volume X Tahun 2015)

0

Pandan Duri

Pandan Duri
“Pesona Bendungan Terbesar Lombok Timur”

       Pandan duri adalah sebuah bendungan yang terletak di perbatasan Lombok Timur-Lombok Tengah tepat di Desa Pandan Dure Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Bendungan ini di bangun pada masa pemerintahan Bupati Lombok Timur Sukiman Azmi. Jarak tempuh menuju Bendungan Pandan Dure sekitar 25 menit dari batas nol kilometer di kota selong. Alternatif jalan ke lokasi ini bisa ditempuh melalui Selong-Rumbuk-Sakra-Swangi atau bisa juga melalui Selong-Pancor-Sikur-Terara-Santong. Luas bendungan ini sekitar 400 ha dan menjadi bendungan terbesar di Lombok Timur. 

       Tujuan dibangunnya bendungan ini adalah untuk irigasi selayaknya bendungan-bendungan yang lain. Selain sebagai fungsi utama dari bendungan, Pandan Dure mendatangkan manfaat bagi masyarakat setempat. Terlihat adanya warung-warung dan warga yang mencari ikan baik dengan cara mancing atau ngancok (menangkap ikan dengan jaring yang di berikan pegangan dari bambu).

      Pandan Dure bisa dijadikan alternatif perjalanan pulang dari tempat bekerja, karena jalannya memanjakan pengendara seakan berada di jalur Tol. Bendungan ini biasanya ramai dikunjungi pada hari libur terlebih pada sore hari. Berlibur bersama keluarga, teman, rekan kerja atau siapapun menjadi pilihan untuk menikmati pesona Bendungan Terbesar di Lombok Timur. 

      Tahun 2016, ditandai dengan musim penghujan yang tentu saja akan berdampak terhadap Bendungan Pandan Dure. Terlebih pasca fenomena alam kemarau panjang di tahun 2015 yang melanda pulau Lombok berdampak terhadap debit air bahkan tanah-tanah di areal bendungan ini kering dan retak. Pepohonan yang hijau, berubah menjadi cokelat. Aktivitas masyarakat yang mencari ikan pun terkendala. Jika alam sudah berkehendak, maka manusia hanya bisa belajar dari pengalaman tersebut. 

      Ulasan mengenai Bendungan Pandan Dure tidak terbatas sampai hal tersebut di atas, kondisi geografis daerah ini berkata lain. Bendungan yang didominasi oleh gugusan bukit dan areal persawahan menjadi nilai lebih untuk dijadikan tempat berlibur. Disamping itu, pemandangan yang disajikan bendungan ini dapat menyegarkan mata, bagaimana tidak, momen sunrise dan sunset sekaligus bisa kita nikmati dari bendungan yang memiliki potensi alam yang mempesona. Rinjani yang menjadi Gunung Berapi tertinggi ke-dua di Indonesia mejadi pelengkap view sunrise. 

Bagi anda yang hoby photography, bisa mencoba mengeksplore spot ini.

Sembalun

Sembalun
Pesona Alam Kaki Gunung Rinjani



       Siapa yang tidak tahu Sembalun? Salah satu Kecamatan di kabupaten Lombok Timur dan menjadi tempat berdirinya gunung berapi tertinggi ke-dua di Indonesia. Iya, Rinjani namanya. Gunung Rinjani adalah anugerah Tuhan dengan pesona alamnya yang sangat indah. Berdirinya gunung Rinjani di daerah sembalun, menjadikan factor utama daerah tersebut memiliki tanah yang subur dan suhu udara yang dingin. Kondisi geografis daerah ini pun berupa jajaran bukit-bukit nan hijau. Kecamatan sembalun terbagi menjadi empat Desa, yaitu Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang dan Bilok Petung. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut:
•    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sambelia,
•    Sebelah Selatan berbatasan dengan Aikmel dan Pringgasela,
•    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat
•    Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pringgabaya.

      Sembalun biasa ramai dikunjungi sebagian besar para remaja pada hari-hari libur, terlebih jika sedang musim buah seperti Stroberi dan Apel. Pengunjungnya pun mulai dari para remaja, rombongan keluarga bahkan wisatawan asing.
     Sembalun memang dikenal masyarakat sebagai destinasi wisata. Bagaimana tidak, Gunung Rinjani, pesona air terjun, jajaran bukit menjadi Pemandangan alam yang menakjubkan. Namun butuh perjuangan, perjalanan menuju daerah ini lumayan terjal dan berkelok, sampai terkadang beberapa kendaraan tidak bisa menaklukkan tanjakkannya. View pertama yang dapat dinikmati adalah pemandangan sawah dan perkampungan setempat dari Pusuk sembalun. Dinginnya suhu udara ditambah kabut-kabut tipis menjadi pelengkap eksotisnya suasana pegunungan.
      Jika masih kuat menahan dinginnya suhu udara, kita bisa melanjutkan perjalanan untuk menikmati view-view yang lain. Setelah melewati tanjakan berkelok dan terjal, maka turunan yang berkelok dan terjal adalah tantangan berikutnya. Tujuan kami kali ini adalah kebun apel yang terletak di dusun Dalem Petung. Jarak tempuh menuju lokasi ini kurang lebih 58 km dari titik nol km di kota Selong Lombok Timur. Kebun apel ini terletak di tengah persawahan warga. Jalan yang harus ditaklukkan adalah jalan tanah dan berbatu. Jika sedang musim hujan, tantangan yang lain berupa licinnya jalan terlebih lagi tekstur tanah yang tidak rata.
Tiket sebesar Rp. 15.000,- merupakan harga yang pantas untuk dapat menikmati suasana kebun apel ditambah dengan dapat metik sendiri dua buah apel. Bagi anda yang merasa jenuh dan butuh refsesh, semoga ini bisa jadi alternatif.

Rinjani


Rinjani
Spot Sejuta Pendaki



Hoby trekking? Gunung Rinjani adalah jawabannya. Gunung berapi tertinggi ke-dua di Indonesia dengan ketingian 3.726 mdpl. Gunung Rinjani menjadi bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok. Hal tersebut menjadikan Gunung Rinjani spot bagi para pendaki, baik lokal maupun mancanegara.
Untuk bisa mendaki ke Gunung Rinjani, tentunya menunggu lisensi dari pengelola TNGR terkait dengan kondisi iklim. Oleh karena itu, Gunung Rinjani biasa dipadati pendaki pada bulan Juni-Oktober. Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai harus menunggu rombongan pendaki yang baru selesai ngcamp baru pendaki yang lain bisa untuk ngcamp.
Terdapat tiga pos yang harus dilalui para pendaki jika melangkahkan kaki dari jalur Sembalun. Pos-pos tersebut biasanya menjadi tempat istirahat bagi para pendaki sekaligus untuk menikmati pemandangan alam. Padang Savana yang luas terlebih jika terdapat kabut-kabut tipis akan menambah eksotisnya pemandangan alam Taman Nasional Gunung Rinjani selama perjalanan. Selain itu, terdapat populasi pohon cemara yang menandakan Anda sedang berada di lokasi bukit sembilan cemara seribu yang menjadi jalur cukup terjal.
 Teruslah melangkah, karena masih ada pesona alam yang lain menunggu di atas sana. Pelawangan Sembalun tetap setia menunggu pendaki untuk beristirahat dalam dingin dan kerasnya angin. Pesona danau Segara anak dan Gunung Baru Jari menjadi view yang eksotis dari ketinggian nan jauh. Moment sunrise pun adalah hal yang paling ditunggu oleh pendaki yang bermalam di Pelawangan Sembalun.
Perjalanan yang tersisa ke puncak Gunung Rinjani sekitar 1.026 mdpl dari pelawangan sembalun. Perjalanan Anda akan diwarnai dengan usaha keras dan kesabaran, karena akan melalui tanjakan-tanjakan yang curam, berdebu dan tanah berpasir. Semua itu akan terbayar saat menjejakkan kaki di puncak Gunung Rinjani. Jangan lupa mengabadikan moment.
Kondisi trek yang berbeda jika menuju Danau Segara Anak dengan ketinggian sekitar 2.000 mdpl, yang berarti kita harus menuruni punggungan bukit berbatu dari pelawangan Sembalun. Beban yang berat, mengharuskan kita untuk berhati-hati saat berpijak, sekalipun terdapat pegangan besi di sepanjang bukit. Apalah arti turunan terjal bagi Anda berjiwa petualang. Karena setelah tiba di Danau Segara Anak, Anda dapat melepaskan lelah melalui view pesona alam Taman Nasional Gunung Rinjani.
Setelah lelah melangkah, Anda dapat bersantai dengan menikmati suasana danau. Anda dapat melemaskan otot-otot di air hangat Aik Kalak sekaligus menjadi relaksasi di tengah dinginnya suhu udara. Terdapat tiga susun air terjun yang membentuk kolam-kolam alami dengan kandungan belerang, menjadikan tempat ini banyak dikunjungi masyarakat lokal (anak-anak sampai orang tua) yang hanya sekedar berendam di Aik Kalak. Selain itu, Danau Segara Anak juga menjadi spot pavorit bagi para pemancing.
Selain sebagai akibat dari meletusnya Gunung Rinjani di masa lalu, Danau Segara Anak menyimpan banyak misteri. Dipinggiran danau, terdapat gunung aktif yang disebut dengan nama Gunung Baru Jari. Layaknya gunung yang aktif, fenomena semburan asap akibat dari aktivitas gunung Baru Jari dan kabut-kabut yang terbawa angin menjadi view mutlak di Danau Segara Anak. Bahkan pada tahun 2015 bulan November Gunung Baru Jari meletus. Maha besar Kuasa Tuhan pencipta alam semesta.
Ciptakan perjalananmu sendiri, dan jangan pernah melewatkan moment. To be continue Taman Nasional Gunung Rinjani.
Back to Top